Tulisan 1
Nama : Dini
Iriani (22212195)
Kasanti Oktaviani (24212039)
Etika dan Tata Krama Jawa
Sekilas belajar berbahasa jawa
menurut kaum muda sekarang mungkin di anggap ribed karena memang memiliki aturan penggunaan yang tentunya terdapat cara main di dalamnya, apa
lagi sekarang dengan adanya
arus globalisasi
yang menuntut adanya modernisasi
etika dan tata krama
jawa di pandang tidak menarik lagi karena ada anggapan bahwa etika dan tata krama jawa tidak lagi sesuai dengan masa kekinian, tetapi
kalau kita
bisa lebih pandai untuk
mempelajari dan mengkritisi bahasa lain/asing sebetulnya juga sama ribednya
karena setiap bahasa mempunyai tata cara sendiri-sendiri, justru karena bahasa
jawa adalah bahasa kita sendiri seharusnya bila kita mau mempelajari seharusnya
bisa lebih mudah dimengerti dan ketika kita mengunakan pasti lebih bisa
menjiwai, adat sopan santun jawa menuntut pengunaan gaya bahasa yang tepat yang
didasarkan pada tipe hubungan tertentu oleh karena itu kita harus melihat dahulu
kedudukan orang yang akan kita ajak untuk berbicara dalam hubungan dengan
kedudukan dengan diri sendiri, tergantung
dengan siapa kita berbicara, ketika kita berbicara dengan teman sebaya pasti
berbeda ketika berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita, hal
ini berhubungan erat dengan
etika dan tata krama jawa.
Adap anshor adalah
sikap rendah hati, rendah hati mengandung makna tidak mau menonjolkan diri
tetapi disini rendah diri tidak berarti minder atau tidak percaya diri karena
tidak memiliki kemampuan atau kompetensi, berarti agar kita tidak minder sedini
mungkin kita harus belajar untuk memiliki kemampuan atau
kompetensi, adhap ansor sejajar maknanya dengan nglembah
manah, apabila kita memiliki sifat adhap ansor dalam pergaulan
kita tidak terjerumus oleh pujian dan terperosot karena gila hormat, kalau di
cela oleh pihak lain tidak mudah tersingung justru untuk sarana mawas diri
atau intropeksi diri sehingga kita mampu melakukan perbaikan, kritik atau
celaan orang anggap saja sebagai sarana yang membangun dan merupakan
jurus yang ampuh untuk perbaikan yang akan datang,
Lantip ing sasmita artinya adalah peka/trampil dalam
menghormati orang lain dengan selalu mengunakan tutur bahasa yang menunjukan
sikap sopan dan santun, bila kita ingin mengkeritik orang lain bila cara
penyampain kita salah atupun tutur bahsa kita kurang sopan maka tidak akan
diterima dengan baik malahan bisa menimbulkan konflik yang baru lagi, oleh
karena itu didalam seagala hal kita perlu melaksanakanya dengan cara
yang halus dan hati-hati supaya dapat diterima dengan lapang dada.
Tata krama berkaitan erat dengan cara mengerjakan sesuatu hingga di anggap
pantas dengan tidak menyingung perasaan orang lain, Tata krama sendiri berasal
dari Bahasa Sangsekerta yang bermakna berjalan sehingga dapat di artikan dengan
nalar hal-hal yang mengenai perjalanan roda kehidupan perlu berpedoman dengan
tata krama sehingga bila kita bisa menerapkan itu semua dalam
kehidupan sehari-hari, hidup kita akan terasa lebih harmonisdi setiap
sendi kehidupan melingkupi bidang sosial, ekonomi, politik dan
kebudayaan, semua itu akan berlaku secara alamiah, anggun dan tertib
asalkan masing-masing berpegang teguh pada tata krama.
Kita pernah mendengar istilah yang berbunyi “ajining dhiri
saka lathi” ( haraga diri seseorang itu salah satunya tergantung
dari bibir dan ucapan) dalam pergaulan sehari-hari istilah ini menjadi
sangat penting, nilai dan harga diri seseorang terletak pada ucapanya,
bila kata-kata yang keluar dari mulut seseorang baik dan sopan maka akan
membuat orang lain simpati dan ia secara tidak langsung
akan dikatakan orang baik begitu juga sebaliknya, kesopanan mengawetkan
persahabatan. perlu kita untuk sedikit belajar bahwa penghargaan terhadap
seseorang banyak bersumber dari tutur kata dan bahasanya, bisa
berbicara dengan bahasa dan tutur kata yang baik sangat penting di
persahabatan, lingkungan atupun masyarakat.
Referensi:
http://dutamanusia.blogspot.co.id/2012/08/etika-dan-tata-krama-jawa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar