KUTIPAN
Kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya, Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
Tujuannya, Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
A.
Landasan teori
B.
Penguat pendapat penulis
C.
Penjelasan suatu uraian
D.
Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di
atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.
Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2.
Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3.
Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4.
Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5.
Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
6.
Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki
fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1.
Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2.
Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3.
Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4.
Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5.
Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6.
Meningkatkan estetika penulisan.
7.
Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Prinsip-Prinsip Dalam Mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau
mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana
prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
A.
Apabila dalam mengutip sebuah
karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka
sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut.
Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang
salah dari sumber kutipan kita.
B.
Dalam kutipan kita diperkenankan
menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwapenghilangan bagian itu
tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber
kutipan kita.
Caranya:
Caranya:
o Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
o Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
Jenis-jenis Kutipan
A. Kutipan langsung
Kutipan Langsung
ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada
perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic!
),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu
menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan
disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang
salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Contoh:
o Kesimpulan dari penelitian
tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan
perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan”
(Soebroto, 1990:23).
o “Ada informasi
pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah
ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy
Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
o “Gerak
manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata ,
tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain
adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).
o “Dan di antara manusia ada yang
mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah SWT. Dan adalah Allah Maha
Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).
o Menurut Gorys
Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu
bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain,
agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara.
B. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak
langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak
langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan
sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
A.
Kutipan pada catatan kaki
B.
Kutipan atas ucapan lisan
C.
Kutipan dalam kutipan
D.
Kutipan langsung pada materi
Contoh:
o Alqur’an memerintahkan umat islam
agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam
itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
o Dalam karangannya, lembaga
tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh
meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di
tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha
(Eramuslim.com,16/3/2010).
o Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank
Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika,
Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).
o Banyak sekali pendapat yang
mengemukakan definisi prosa, yang termuat dalam berbagai macam bentuk rangkaian
kata, salah satu diantaranya ”prosa adalah karya
sastra yang berupa cerita bebas. Bentuk pprosa pada umumnya
merupakan perpaduan dari monolog dan dialog. Namun, ada pula prosa
yang hanya monolog dan terdiri atas dialog-dialog” (Juanda,Iintisari sastra Indonesia, 2007:95).
o Dalam suatu perkara tertentu,
seumpama adanya pelimpahan hak milik, maka kedua bela pihak harus
membuat surat kuasa, agar tidak ada masalah di kemudian hari ”surat kuasa
adalah surat yang menyatakan pengalihan kekuasaan dari seseorang kepada orang
lain untuk bertindak atau berhak bertindak atas nama si pemberi kuasa” (Sukamto
dkk., Modul Bahasa Indonesia
Untuk SMA/MA 11a, 2011:30).
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Unsur-unsur yang harus
kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka diantaranya: nama pengarang,
penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada
pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau
penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada
karena tak semua buku memiliki unsur-unsur ini.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,) baru nama depannya.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,) baru nama depannya.
Berikut ini tata cara
membalikan nama pengarang dalam daftar pustaka:
o Nama belakang ditulis lebih
dahulu daripada nama depan, meskipun bukan merupakan nama keluarga.Misalnya:
Dewi Rieka…………..> ditulis sebagai: Rieka, Dewi.
o Nama belakang yang bagian
akhirnya berupa singkatan tidak diletakkan
di bagian depan pembalikan.Misalnya: Triani Retno A ………………>
ditulis sebagai: Retno A, Triani dan bukan A, Triani Retno
o Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama
yang diletakkan di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah
gelar.Misalnya: Rahman Sutan Radjo ………………..> ditulis sebagai:
Rajo, Rahman Sutan
o Nama yang mencantumkan kata bin
atau binti, maka yang dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka
adalah nama yang tercantum setelah kata bin atau binti tersebut.Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam
……………..> ditulis sebagai: Rustam, Siti Nurhaliza binti
o Nama pengarang memiliki nama
majemukMisalnya: Hillary Rodham-Clinton ………………………> ditulis sebagai:
Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham.
o Nama keluarga berada di bagian
depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama
dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu ………..>
ditulis sebagai: Wong, Kam FuKecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya:
Michelle Yeoh ………….> ditulis sebagai: Yeoh, Michelle
o Penulisan nama-nama pengarang
dari Eropa yang memiliki kata depan, kata sandang, atau perpaduannya juga
memiliki peraturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya
nama-nama Italia yang nama keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama
ada pada awalan tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio …………………> ditulis sebagai: Di Caprio,
LeonardoAkan tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d’ de, de’, degli, dei, dan de li, maka kata utama ada nama
setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo d’Montana …………> ditulis
sebagai: Montana, Lorenzo d’
1.
Kelompok Textbook
A. Penulis perorangan
B. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
C. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
D. Buku terjemahan
A. Penulis perorangan
B. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
C. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
D. Buku terjemahan
2.
Kelompok Jurnal
A. Artikel yang disusun oleh penulis
B. Artikel yang disusun oleh lembaga
C. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / simposium
A. Artikel yang disusun oleh penulis
B. Artikel yang disusun oleh lembaga
C. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / simposium
3.
Kelompok disertasi / tesis
4.
Kelompok makalah / informasi dari Internet
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
1.
Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas
ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya)
2.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
o Tulis nama pengarang (nama pengarang
bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
o Tulislah tahun terbit buku.
Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
o Tulislah judul buku (dengan
diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik
(.).
o Tulislah kota terbit dan nama
penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama
penerbit diberi tanda titik
o Apabila digunakan dua sumber
pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang
lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber
pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
3.
Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa
rumusan pendapat :
Menurut Sophia (2002), komponen
suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses. – Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses. – Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
4.
Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring.
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring.
5.
Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.
Contoh Kutipan Dan Daftar Pustaka
1.
Buku
A.
Buku
tanpa Bab
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . which offered a theoretical backdrop for a number of innovative behavior modification approaches
(Skinner, 1969).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Skinner, B.F. (1969). Contingencies of reinforcement. New York: Appleton-Century- Crofts.
Bremner, G., & Fogel, A. (Eds.). (2001). Blackwell handbook of infant development. Malden, MA: Blackwell.
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . which offered a theoretical backdrop for a number of innovative behavior modification approaches
(Skinner, 1969).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Skinner, B.F. (1969). Contingencies of reinforcement. New York: Appleton-Century- Crofts.
Bremner, G., & Fogel, A. (Eds.). (2001). Blackwell handbook of infant development. Malden, MA: Blackwell.
B.
Buku
dengan Bab
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The elucidation of the potency of infant-mother relationships, showing how later adaptations echo the
quality of early interpersonal experiences (Harlow, 1958, chap. 8).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Harlow, H. F. (1958). Biological and biochemical basis of behavior. In D. C. Spencer (Ed.), Symposium on
interdisciplinary research (pp. 239-252). Madison: University of Wisconsin Press.
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The elucidation of the potency of infant-mother relationships, showing how later adaptations echo the
quality of early interpersonal experiences (Harlow, 1958, chap. 8).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Harlow, H. F. (1958). Biological and biochemical basis of behavior. In D. C. Spencer (Ed.), Symposium on
interdisciplinary research (pp. 239-252). Madison: University of Wisconsin Press.
C.
Buku
tanpa penulis
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the number of recent graduates from art schools in France has shown that this is a trend worldwide (Art
Students International, 1988).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Art students international. (1988). Princeton, NJ: Educational Publications International.
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the number of recent graduates from art schools in France has shown that this is a trend worldwide (Art
Students International, 1988).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Art students international. (1988). Princeton, NJ: Educational Publications International.
D.
Buku
dengan edisi / versi
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Strunk, W., Jr., & White, E. B. (1979). The elements of style (3rd ed.). New York: Macmillan.
Cohen, J. (1977). Manual labor and dream analysis (Rev. ed.). New York: Paradise Press.
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th Ed.).
Washington, DC: Author.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Strunk, W., Jr., & White, E. B. (1979). The elements of style (3rd ed.). New York: Macmillan.
Cohen, J. (1977). Manual labor and dream analysis (Rev. ed.). New York: Paradise Press.
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th Ed.).
Washington, DC: Author.
E.
Buku
terjemahan
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Luria, A. R. (1969). The mind of a mnemonist (L. Solotaroff, Trans.). New York: Avon Books. (Original work
published 1965)
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Luria, A. R. (1969). The mind of a mnemonist (L. Solotaroff, Trans.). New York: Avon Books. (Original work
published 1965)
F.
Buku
dengan beberapa volume
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The cognitive development of the characters in Karlin’s class illustrates the validity of this new method of
testing (Wilson & Fraser, 1988-1990).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Wilson, J. G., & Fraser, F. (Eds.). (1988-1990). Handbook of wizards (Vols. 1-4). New York: Plenum Press.
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The cognitive development of the characters in Karlin’s class illustrates the validity of this new method of
testing (Wilson & Fraser, 1988-1990).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Wilson, J. G., & Fraser, F. (Eds.). (1988-1990). Handbook of wizards (Vols. 1-4). New York: Plenum Press.
2.
Jurnal
A.
Artikel
Jurnal
Referensi pada tulisan (kutipan)
When quoting an author’s words exactly, indicate the page number:
Even some psychologists have expressed the fear that “psychology is in danger of losing its status as an
independent body of knowledge” (Peele, 1981, p. 807).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Peele, S. (1981). Reductionism in the psychology of the eighties: Can biochemistry eliminate addiction,
mental illness, and pain? American Psychologist, 36, 807-818.
Referensi pada tulisan (kutipan)
When quoting an author’s words exactly, indicate the page number:
Even some psychologists have expressed the fear that “psychology is in danger of losing its status as an
independent body of knowledge” (Peele, 1981, p. 807).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Peele, S. (1981). Reductionism in the psychology of the eighties: Can biochemistry eliminate addiction,
mental illness, and pain? American Psychologist, 36, 807-818.
B.
Artikel
Jurnal, lebih dari enam pengarang
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the nutritional value of figs is greatly enhanced by combining them with the others (Cates et al., 1991).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Cates, A. R., Harris, D. L., Boswell, W., Jameson, W. L., Yee, C., Peters, A. V., et al. (1991). Figs and dates and
their benefits. Food Studies Quarterly, 11, 482-489.
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the nutritional value of figs is greatly enhanced by combining them with the others (Cates et al., 1991).
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Cates, A. R., Harris, D. L., Boswell, W., Jameson, W. L., Yee, C., Peters, A. V., et al. (1991). Figs and dates and
their benefits. Food Studies Quarterly, 11, 482-489.
A.
Buku
elektonik dari perpustakan digital
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Wharton, E. (1996). The age of innocence. Charlottesville, VA: University of Virginia Library. Retrieved March
6, 2001, from netLibrary database.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Wharton, E. (1996). The age of innocence. Charlottesville, VA: University of Virginia Library. Retrieved March
6, 2001, from netLibrary database.
B.
Artikel
Jurnal dari perpustakaan digital
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Schraw, G., & Graham, T. (1997). Helping gifted students develop metacognitive awareness. Roeper Review,
20, 4-8. Retrieved November 4, 1998, from Expanded Academic ASAP database.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Schraw, G., & Graham, T. (1997). Helping gifted students develop metacognitive awareness. Roeper Review,
20, 4-8. Retrieved November 4, 1998, from Expanded Academic ASAP database.
C.
Artikel
Majalah atau Koran dari Internet (bukan dari perpustakaan digital)
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Sarewitz, D., & Pielke, R. (2000, July). Breaking the global warming gridlock [Electronic version]. The Atlantic
Monthly, 286(1), 54-64.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Sarewitz, D., & Pielke, R. (2000, July). Breaking the global warming gridlock [Electronic version]. The Atlantic
Monthly, 286(1), 54-64.
D.
Artikel
e-Journal
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Bilton, P. (2000, January). Another island, another story: A source for Shakespeare’s The Tempest.
Renaissance Forum, 5(1). Retrieved August 28, 2001, from http://www.hull.ac.uk/renforum/current.html
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Bilton, P. (2000, January). Another island, another story: A source for Shakespeare’s The Tempest.
Renaissance Forum, 5(1). Retrieved August 28, 2001, from http://www.hull.ac.uk/renforum/current.html
E.
Halaman
Web
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Shackelford, W. (2000). The six stages of cultural competence. In Diversity central: Learning. Retrieved April
16, 2000, from http://www.diversityhotwire.com/learning/cultural_insights.html
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Shackelford, W. (2000). The six stages of cultural competence. In Diversity central: Learning. Retrieved April
16, 2000, from http://www.diversityhotwire.com/learning/cultural_insights.html
F.
Web
Site dari organisasi
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
American Psychological Association. (n.d.) APAStyle.org: Electronic references. Retrieved August 31, 2001,
from http://www.apa.org/journals/webref.html
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
American Psychological Association. (n.d.) APAStyle.org: Electronic references. Retrieved August 31, 2001,
from http://www.apa.org/journals/webref.html
4.
Sumber Lain
A.
Artikel
Koran, tanpa pengarang
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Counseling foreign students. (1982, April). Boston Globe, p. B14.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Counseling foreign students. (1982, April). Boston Globe, p. B14.
B.
Tesis
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Caravaggio, Q. T. (1992). Trance and clay therapy. Unpublished master’s thesis, Lesley University, Cambridge,
MA.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Caravaggio, Q. T. (1992). Trance and clay therapy. Unpublished master’s thesis, Lesley University, Cambridge,
MA.
C.
Desertasi
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Arbor, C.F. (1995). Early intervention strategies for adolescents. Unpublished doctoral dissertation,
University of Massachusetts at Amherst.
Referensi pada akhir tulisan (daftar pustaka)
Arbor, C.F. (1995). Early intervention strategies for adolescents. Unpublished doctoral dissertation,
University of Massachusetts at Amherst.
REFERENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar