1. Menulis
Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh
dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk
jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan
ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja
disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan
tertentu.
A.
Macam – macam Laporan
Laporan
Berbentuk Formulir Isian
Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk
baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mudah dapat membaca dan
memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu.
Contoh Bentuk Laporan formulir isian, yaitu :
Laporan
Berbentuk Surat
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal
lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum
dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak
berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin
disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan
mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang
bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan
surat-surat lainnya.
Contoh Laporan Berbentuk Surat, yaitu :
Laporan
Berbentuk Memorendum
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip
dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya
digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu
organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan
seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.
Contoh Laporan berbentuk Memo, yaitu :
Laporan
Berkala
Laporan semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk
sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir
isian, atau dalam bentuk memorandum.
Contoh Laporan Berkala, yaitu :
Laporan
Laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau
kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini
seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan.
B. Ciri-Ciri
Laporan
Dari sudut pandang tujuannya, selera
pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu
berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut
adalah Ciri-Ciri
Laporan Ilmiah:
1. Pembacanya
seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga
laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari
ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan
kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan
berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar
isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek
biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan
seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan
itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta.
Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti
spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi
atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup
atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari
bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan
nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan
tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak
Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis
ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar
atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul,
subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang
mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara
berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar.
Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
C.
Syarat-Syarat Laporan Yang Baik
Jelas
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus mudah dicerna, dipahami, dan dimengerti oleh si pembaca.
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus mudah dicerna, dipahami, dan dimengerti oleh si pembaca.
Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan dan melantur kemana-mana (bertele-tele) sehingga pembaca semakin bingung dan tidak mengerti.
Caranya dengan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan dan melantur kemana-mana (bertele-tele) sehingga pembaca semakin bingung dan tidak mengerti.
Lengkap
Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya, dan sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan.
Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya, dan sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan.
Tepat waktu dan cermat
Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bias diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat waktu.
Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bias diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat waktu.
Konsisten
Laporan dibuat dengan konsisten dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
Laporan dibuat dengan konsisten dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
Objektif dan faktual
Pembuatan laporan harus sesuai dengan fakta-fakta yang bias dibuktikan kebenarannya dan dibuat secara objektif.
Pembuatan laporan harus sesuai dengan fakta-fakta yang bias dibuktikan kebenarannya dan dibuat secara objektif.
Harus ada proses timbal balik
Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan.
Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan.
Secara umum, laporan resmi tersusun secara tepat dan terperinci mengenai hal-hal di bawah ini:
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Pendahuluan
- Tubuh Laporan
- Kesimpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
- Daftar Petunjuk
2. RANCANGAN
USAHA PENELITIAN
A.
Guna Rancangan Usulan Penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data
informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya:
A.
Skripsi
B.
Makalah untuk seminar,
simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
C.
Karangan ilmiah
D.
Tesis
magister/disertasi doctor
E.
Laporan proyek
B. Bentuk dan isi
usulan penelitian
Format proposal penelitian yang diajukan untuk kepentingan penulisan
Skripsi Sarjana Universitas Jenderal Soedirman termasuk Jurusan Ilmu Komunikasi
adalah sbb:
Judul Penelitian.
Judul penelitian adalah nama topik penelitian dalam sebuah struktur kalimat
tunggal yang substansial, singkat, padat dan jelas inti isi pokok masalah, dan
kalau perlu menyebut tempat dan waktu penelitian.
Latar
belakang masalah.
Memuat antara lain ; issu sentral yang berhubungan dengan topik ; apa yang
mendorong peneliti tertarik sehingga memilih masalah ini ; arti penting (
urgensi ) dari masalah yang hendak diteliti ; pemanfaatan data empirik ;
pengungkapan variabel-variabel yang berhubungan dengan issu sentral tersebut.
Perumusan
masalah.
Mengungkap resume diskusi pada latar belakang, resume dipertajam, diakhiri
dengan formulasi pertanyaan penelitian.
Tujuan
penelitian.
Memuat tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian yaitu : mengetahui,
memahami, menjelaskan, membedakan, menghubungkan dan menganalisis yang dikaji
dalam penelitian.
Manfaat
penelitian.
·Manfaat teoritis yaitu mengembangkan ilmu yang bersangkutan.
·Manfaat praktis yaitu untuk rekomendasi terapan kebijakan.
Tinjauan
pustaka dan kerangka teoritik
1.
Tinjauan pustaka.
Memuat dan merangkum telaah pustaka yang berkaitan dengan topik penelitian.
Artinya, kita mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu ( yang tema atau
kajiannya hampir sama ), menelaah literatur yang relevan, mengkaji
jurnal-jurnal penelitian dan sebagainya.Langkah selanjutnya adalah membuat
catatan seperlunya mengenai penelitian-penelitian yang pernah dilakukan atau
perkembangan teori yang ada. Dengan tinjauan pustaka ini pembaca bisa
mengetahui posisi penelitian yang kita lakukan. Apakah bersifat
pengulangan dengan penekanan pada aspek yang lain, apakah melanjutkan
penelitian terdahulu guna menjawab masalah yang belum terpecahkan, atau,
membuat penelitian yang benar-benar “ baru “ dalam arti belum pernah dilakukan
sebelumnya.
2.
Kerangka teoritik.
Di bagian ini peneliti diminta mengemukakan teori-teori tertentu,
pendapat-pendapat atau pandangan-pandangan mengenai persoalan dan atau
gejala-gejala yang hendak diteliti. Proposisi-proposisi asumtif serta keterangan-keterangan
atau pemikiran-pemikiran lain, termasuk yang berasal dari peneliti sendiri
sangat berguna, dalam hal ini tidak perduli apakah penelitian ini bersifat
kuantitatif dengan maksud penggalian, penggambaran ataukah penjelasan hubungan
antar gejala ( pengujian hipotesa ). Dalam penelitian
bersifat kualitatif maka seyogyanya peneliti mengemukakan temuan penelitian
yang sudah ada sebelumnya dengan mengemukakan beberapa catatan/komentar
seperlunya. Pemanfaatan buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan sangat
penting untuk kepentingan ini. Sesuatu yang tidak boleh dilupakan dalam
penyusunan kerangka teori adalah berusaha semaksimal mungkin mencoba memberikan
arahan/kerangka yang nantinya berguna untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan atau mencapai tujuan-tujuan seperti yang
dikemukakan sebelumnya. Bagi penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hipotesa
maka akhir atau kesimpulan uraian tentang kerangka teori ini adalah hipotesa
itu sendiri.
Hipotesis.
Dalam suatu penelitian, hipotesa tidak harus selalu ada, tetapi apabila
oleh peneliti dirasakan perlu ada ( jenis eksplanatif ), maka hipotesis ini
tidak lain adalah jawaban teoritis, dugaan dengan berdasar teori dan atau
pemikiran-pemikiran tertentu sehubungan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian
terutama masalah yang telah dirumuskan. Sudah pasti hipotesa ini nantinya akan
diadu/diuji dengan data empirik yang merupakan bukti temuan lapangan. Tidak
menjadi persoalan apakah hipotesa ini diterima ( diperkuat dengan bukti/data
lapangan ) ataukah ditolak ( tidak memperoleh penguatan/bukti data lapangan ),
yang lebih dipentingkan dalam hubungan ini adalah kejelasan tentang tingkat
signifikasi dari penerimaan/penolakan tersebut serta keterangan atau catatan
peneliti walau agak bersifat spekulatif tentang alasan kenapa hipotesa tersebut
diterima atau ditolak.
Definisi
konsepsional dan operasional.
1.
Definisi konsepsional
adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna suatu variabel
yang hendak diteliti. Tujuan dari perumusan definisi konsepsional adalah agar
terdapat kesamaan persepsi tentang suatu variabel antara peneliti dan pembaca
proposal penelitian. Rumusan variabel ini hendaknya yang telah umum di pakai
dengan menunjuk pada kamus, ensikopedi, atau penelitian-penelitian yang telah
terdahulu. Contoh, definisi konsepsional untuk variabel status sosial
ekonomiadalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial menempatkan seseorang
pada posisi tertentu di dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini
disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh
pembawa status.
2.
Definisi operasional
merupakan cara penulisan taktis agar konsep bisa berhubungan dengan praktek,
dengan kenyataan, atau dengan fakta, sesuai dengan namanya, tulisan definisi
ini menyatakan kesiapan untuk dioperasikan( operasionalisasi ). Contoh definisi
operasional untuk variabel status sosial ekonomi di atas adalah “ suatu
kedudukan seseorang dalam struktur masyarakat yang dilihat dari pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilannya “.
Metodologi.
Terdapat dua format metodologi, yang pertama format metodologi dengan
pendekatan penelitian kuantitatif yang kedua format metodologi dengan
pendekatan penelitian kualitatif.
1. Metodologi ( Kuantitatif )
A. Metode penelitian
Sasaran penelitian, menunjukan
unit analisis atau responden yang dipakai dalam pelaksanaan penelitian.
Lokasi penelitian, menunjukan
tempat penelitian itu dilaksanakan.
Metode penelitian, menjelaskan
metode yang akan digunakan dalam penelitian bersangkutan.
Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel yang akan digunakan
dalam penelitian tersebut.
Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel.
Metode pengumpulan data, menjelaskan
bagaimana cara/metode data dalam penelitian tersebut dikumpulkan
Sumber data, menjelaskan
dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis data apa yang digunakan.
B.
Metode analisis
memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan digunakan dalam
penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan hipotesis.
2. Metodologi ( kualitatif )
A. Model penelitian.
Jelaskan model penelitian kualitatif yang akan diterapkan. secara garis
besar model penelitian kualitatif meliputi :
Etnografi, memusatkan
pada kajian latar ( setting ) penelitian tunggal, yaitu budaya atau konteks
yang asing atau bukan konteks penelitinya. Dalam perkembangannya
muncul Etnometodologi, yaitu etnografi yang diarahkan pada studi
mengenal masyarakat yang juga bagian dari masyarakat modern seperti yang
dimiliki penelitinya.
Mikroetnografi, merupakan
pendekatan etnografi tetapi sasarannya sangat terbatas, misalnya pada konteks
yang sangat kecil atau khusus.
Studi kasus, membatasi
studi pada kekhususan konteks dengan karakteristik dan keterbatasanny (wilayah).
Model ini terbagi dalam dua model utama dengan dua variasi. Dikenal model
studi kasus tunggal (bilamana kasusnya hanya satu) dan kasus
ganda (bila kasusnya lebih dari satu).
Kedua model kasus tersebut masih dibedakan lagi dalam dua variasi, yaitu
bentuk holistik dan pendekatan terpancang. Dengan demikian, secara lengkap bisa
dikatakan :
o Kasus tunggal holistik dan kasus tunggal terpancang.
o Kasus ganda holistik dan kasus ganda terpancang.
Perbedaan antara holistik dan terpancang.
o Bilamana kita sudah menentukan variabel utama yang akan menjadi fokus studi
pada saat menyusun proposal maka studi tersebut merupakan kasus terpancang.
o Pada kasus holistik, fokus studi akan ditentukan setelah peneliti
menelusuri cukup lama di lapangan studi dan menemukan hal yang sangat menarik
dan dipandang sebagai sangat penting untuk dijadikan fokus dalam laporannya.
Bentuk pendekatan kritik, yaitu studi yang mengungkap makna sesuatu( karya,
peristiwa, atau kondisi sesuatu ), dengan menggunakan pendekatan yang menggunakan
struktur kritik seni.
B.
Teknik pengumpulan
data.
Jenis data:
Data kualitatif yang mampu mendeskripsikan suatu proses. Data kuantitatif
bisa dimanfaatkan bilamana memang diperlukan sebagai dukungan deskripsi. Karena
penelitian ini mementingkan proses dan makna, maka rumusan pertanyaan, selain
menanyakan mengenai apa, juga cenderung mementingkan pertanyaan mengenai
mengapa dan bagaimana.
o Rumusan mengenai beragam sumber data yang akan di manfaatkan didalam
penelitian yang meliputi : peristiwa, benda, orang ( informan ) dan tempat
serta dokumen atau arsip.
o Teknik pengumpulan data yang terpenting meliputi : observasi berperan (spradley, 1980), interview mendalam dan
dilengkapi dengan catatan dokumen (conten
analysis).
o Pengembangan validitas datanya biasanya menggunakan triangulasi yang meliputi
triangulasi sumber( data ), peneliti, metode dan
teori ( patton, 1980 ).
Disamping itu masih terdapat beberapa cara lain guna meningkatkan validitas
data. Antara lain, informant check.
o Model analysis penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Analysis biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, atau
dilakukan dilapangan.
Model analysis yang biasanya digunakan meliputi :
o Analysis mengalir ( jalinan ), dimana tiga komponen analysis (reduksi data,
sajian data, dan penerikan kesimpulan) dilakukan saling menjalin dalam proses
pengimpulan data.
o Analysis interaktif, reduksi dan sajian sementara dilakukan bersamaan
dengan proses pengumpulan data, dan bila pengumpulan data sudah berakhir maka
tiga komponen analysis tersebut berinteraksi dengan proses pengumpulan data
sebagai proses siklus. ( Miles &
Huberman, 1984 )
Daftar
pustaka.
( Susunan daftar pustaka bisa dilihat tekniknya pada petunjuk tata tulis ).
Lampiran.
Berupa rancangan Kuesioner bila menggunakan metode survei (
kuantitatif ) atau berupa rancangan daftar pertanyaan bila menggunakan
pendekatan kualitatif sebagai alat dalam interview mendalam.
C. Contoh
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdagang merupakan solusi yang tepat
jika seseorang memiliki cukup modal atau sudah bosan dengan ruitinitas di
kantor dan sudah bosan menjadi seorang pegawai. Membuka usaha perlu melakukan
banyak rencana yang harus dipikirkan bukan hanya modal saja yang harus jadi
awal seseorang untuk mulai berdagang tetapi juga beberapa persiapan lain
seperti kreativitas dan keinovatifan didalam mengembangkan suatu usaha.
1.2 Rumusan Masalah
Alasan penulis memberi judul “Upaya Peningkatan Keberhasilan dalam Berdagang Siomay di
Lingkungan Masyarkat” karena menurut penulis siomay merupakan
salah satu jenis makanan yang disukai oleh masyarakat, baik anak-anak maupun
orang dewasa. Untuk itu penulis ingin memberikan pendapat atau saran dalam
meningkatkan usaha berdagang siomay tersebut kepada para pedagang agar dapat
mengembangkan usaha yang telah mereka geluti selama ini. Masalah yang sering
dihadapi oleh pedagang adalah kurangnya pemahaman strategi dalam berdagang.
1.3 Tujuan Penelitian
Karena menurut penulis hal ini sangatlah
penting untuk diketahui oleh para pedagang supaya para pedagang dapat
mengetahui strategi dan cara yang tepat dalam meningkatkan usaha mereka agar
memperoleh keuntungan yang besar tanpa mengesampingkan mutu dan kualitas dari
barang dagangan tersebut.
Oleh karena itu, penulis ingin meneliti
dan mencari tahu lebih dalam lagi mengenai upaya-upaya peningkatkan
keberhasilan dalam berdagang siomay dilingkungan masyarakat.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar