Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam
hal ini perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan
nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan,
pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem
pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan
ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal purasahan
merupakan variable yang memperumit keputusan mnajemen.
Persaingan global dan cepatnya penyebab informasi mendukung semakin
sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan
tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan
privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global
melalui Joint Venture dan kaitan strategi lainnya.
Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alata
perencanaan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa
depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut
membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah
satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan
kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data
yang bermanfaat dala keputusan perencanaan strategis.
PERMODELAN BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan
terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka
panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor
kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
b. Merumuskan teknik yang tepat
untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk
memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
c. Mengembangkan system informasi
untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
d. Menerjemahkan pilihan yang ada
ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.
MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan
untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi
ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi
kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena
dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP
adalah sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki
sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan.
Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa
diterima.
PENGANGGARAN MODAL
Global
keputusan
untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi
global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara tidak
langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum
pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis
secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan.
Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal.
Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya
modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti.
Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk
pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga
yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan
meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi
positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan
secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari
tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
a. Menentukan
akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
b. Mengukur
arus kas yang diperoleh
c. Menghitung
biaya modal multinasional
PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan
untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan
adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif
perusahaan induk.
Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang
berhubungan dengan:
a.
Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan
modal.
b.
Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang
memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
c.
Nilai inflasi nasional yang berbeda
d.
Perubahan nilai mata uang luar negeri
e.
Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan
akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang
pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga
dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor
dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi
harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk
kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan
multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan
di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada
dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik
untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa
manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan
organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah
seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan
induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat.
Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga
memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar
negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil
pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi
secara langsung dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan
berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan
untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi
penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa
dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a. Arus kas
proyek versus arus kas perusahaan induk
b. Arus kas
perusahaan induk mengikat keuangan
c. Tunjangan
keuangan
d. Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari
perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar
negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan
sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan
nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika
Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar
mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai
tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus
kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar
negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan
perusahaan induk.
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang
pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti,
biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan
memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini
membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah
relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam
memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam
mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan
estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi
berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa
mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi
yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah
arus kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan
yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus
diperhitungkan.
BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model
pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan.
Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling
tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan
dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya
berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional.
Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu
cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan
dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan
dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses
perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah
kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja
suatu negara.
Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas.
Terkait dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum
mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen.
Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak
menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi
telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis
internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar
data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah
adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi
yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui
departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam
menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang
mengijinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena
kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan
masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau
tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan
kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana
perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar
setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar
dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di
pasar kunci negara ketiga.
Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam
informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk
laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk
membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen
perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi
yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan
dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara
menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang
berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung
adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan
mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan
informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan
penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih
menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha
multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya
markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.
MANAJEMEN INFORMASI
DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam
penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
o
Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
o
Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk
diinterpretasikan
o
Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah
diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam
pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting
karena mereka membuat para manajer untuk
a.
Melaksanakan strategi keuangan global MNE
b.
Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih
berperan dalam meraih target perusahaan
c.
Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target
financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system
komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan
cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2)
menjelaskan criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi
kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana
bagi yang bertanggungjawab.
Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan
oleh kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri
mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik.
Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan
permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang
dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat
alasan dasr untuk hal ini :
a. Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan
sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b. Biasanya memang lebih murah
untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari
awal untuk usaha luar negeri.
c. Untuk menyederhanakan
persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan
tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama
untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
d. Dewan eksekutif pembentukan
sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih
nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem
pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam
manajemen dengan menguasai sistem domestik.
Penganggaran Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah
ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau
perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan
keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan
pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar
negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan
diterjemahkan dari mata uang lokal(Local Currency/LC) ke dalam
mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC).
Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang
perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan
bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan
manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur
dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang
digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar
negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk
membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian
(dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena
transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan
kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak
dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang
menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang
saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang
domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap
lebih baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya,
nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah
nilai inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar
mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah
kinerja pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka
meningkat saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian
kurs valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika
pendapatan nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran
dengan nilai mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam
mengukur kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak
seperti dalam nilai inflasi.
Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha
luar negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai
mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi
jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam
mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung
kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran,
kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal.
Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan
dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi
untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai
mata uang induk dapat dipertimbangkan.
Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja
relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk
menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer
berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1.
Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di
tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya
digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2.
Nilai anggaran akhir dan catatan nilai akhir.
Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3.
Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai
akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai tukar.
4.
Catatan anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar
terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal.
5.
Anggaran pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai
akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar.
Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk
melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem
pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan
dewan manajemen untuk
a. Memastikan perilaku manajerial
konsisten dengan strategi prioritas.
b. Menilai profitabilitas dari
usaha yang ada.
c. Wilayah yang tidak bekerja
sesuai rencana.
d. Mengalokasikan sumber-sumber
bagi perusahan secara produktif.
e. Mengevaluasi performa
manajerial.
Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan
dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar
negri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari
lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan
induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa
standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk
mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat
langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan)
berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian
performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya
adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar
negeri meliputi kebutuhan untuk
a. Supaya tidak kehilangan pasar
luar negeri pada pesaing utama.
b. Menciptakan pasar untuk
komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
c. Menganekaregaman risiko bisnis.
d. Mencari pangsa pasar baru.
e. Memenuhi regulasi pemerintah.
f. memperbesar biaya tambahan di
antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada
taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi yang
bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan
mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk
melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan
ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer
cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif
mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa
target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam
rencana strategis perusahaan.
Kinerja Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh
dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil
di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh,
untuk melindungi nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi,
bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan
dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang
kuat.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara
langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio
kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal
dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa
luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar
kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan.
Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.
Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor
dari performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih
criteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar
ngeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang
dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai
dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan
anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran
dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang
bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian
anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa
manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit,
sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham,
produk dan proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons
pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral
pegawai, (dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran
produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab
social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu
adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap penting. Survey
sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh
produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian,
serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah
menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indicator
aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang
berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan dasar investasi.
Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam
Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri
juga harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti
itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan
statistic kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi
internal, pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan
untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari
ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik
penialian performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga
minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam
setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai
hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan
berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang
terungkap:
a. Biaya harga jual barang
dilaporkan setara dengan penjualan
b. Modal yang digunakan
dilaporkan dengan nilai saat itu
c. Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin
ditekan
d. Perbandingan performa per divisi
dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
e. Perbandingan performa cabang
perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
f. Perbandingan performa
selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan
penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem
pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori
: jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus
kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran
arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh
uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan
mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam
memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap
negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI
tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk
baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti
bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil
untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan
berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan
tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan
pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan
sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di
suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah
dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia),
keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah
karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri,
dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak.
Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis
pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local,
insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran
performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan
ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil
sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti
margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa
ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri.
Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar
persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan
penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih
berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya
menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi
mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana
manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah
dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu,
seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan
individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar
lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin
disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan
hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya
signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya,
perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan
pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat
berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya
adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat
penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia,
perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi
pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua
permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari
perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena
pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif
cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali
dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko
Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan
adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi,
tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan
Negara beresiko pada penilaian performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan
besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan
yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan
performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu.
Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama
untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh
tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa
menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a. Cabang perusahaan luar negri
tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah
komponen system multinasional.
b. Kriteria laba modal perusahaan
besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan
objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
c. Target jelas yang
memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang
perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d. Performa cabang perusahaan
harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan
penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e. Manajer cabang perusahaan
tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di
luar negeri).
f. Manajer cabang perusahaan yang
diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana
mereka akan dinilai.
g. Pengukuran performa ganda,
financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak
hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk
menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran
dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang
saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham.
Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen
merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah
Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai
perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor,
Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal
perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada
pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan
strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas
terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk
pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara
pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan
semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys
sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah
contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
internasional.
SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International
Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar