Manajemen resiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi
risiko tertentu.
Pentingnya
manajemen risiko keuangan:
1.Pertumbuhan
jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
2.
Adanya harapan besar dari investor pihak-pihak berkepentinganlainnya, agar
manajer keuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yang
dihadapi secara aktif.
PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari
perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas.
Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan
bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko keuangan.
Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan
manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen risiko
pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus
kasnya di masa depan, manajemen eksposur
dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :
a.
Manajemen eksposur dapat membantu
menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
b. Manajemen eksposur aktif memungkinkan
sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
c. Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan
juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
d.
Produk derivatif dapat memungkinkan dana
pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan
berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau
menjual instrument pokok
PERAN AKUNTANSI
Para akuntan manajemen memerankan peran
penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar
yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas
produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program
pencegahan risiko ini.
a.
Mengenali risiko pasar
Pemetaan risiko
merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko
pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan
antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama dan
perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko pasar
meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas.
b.
Mengukur trade off
Mengukur trade
off yang berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko
daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko lebih tinggi
daripada keuntungannya.
c.
Manajemen risiko di dunia nilai tukar mengambang
Dalam analisis ini
ditekankan pada perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
o Nilai tukar merupakan bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
o Eksekutif keuangan yang berpengalaman menyatakan bahwa
risiko valuta adalah salah satu risko eksternal yang paling sulit dan harus
ditangani manajer keuangan.
o Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko
valuta asing bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga,
harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia nilai
tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas:
a.
Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
b.
Mengukur pemajanan perusahaan terhadap
risiko bursa
c.
Merancang strategi perlindungan yang
sesuai
d. Membangun kembali manajemen
risiko internal
Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Dalam mengembangakan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan
memiliki informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar.
Jika mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran
pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam
memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.
Akuntan harus dapat mengembangkan sistem yang dapat mengumpulkan dan
memproses informasi yang tepat, lengkap mengenai segala sesuatu yang
berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem yang menggabungkan informasi yang
disediakan oleh layanan perkiraan eksternal, publikasi keuangan yang mengikuti
pergerakan mata uang, dan kontrak harian dengan dealer mata
uang.
Mengukur Pemajanan
Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan
nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap
risiko kurs valuta asing. Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs
valuta asing merubah nilai asset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu
perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional akan eksposur valuta asing
memusatkan pada dua jenis pemajanan besar: translasi dan transaksi.
Pemajanan translasi
Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap
kesetaraan mata uang dalam negeri dari asset dan kewajiban mata uang asing
suatu perusahaan. Pemajanan translasi dapat diukur dengan mengambil perbedaan
antara asset dan kewajiban mata uang asing terbuka oleh suatu perusahaan.
Kelebihan asset terbuka akan kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang
asing yang ditranslasikan pada nilai tukar terkini) menyebabkan posisi asset
terbuka bersih. Hal ini kadang dianggap sebagai pemajanan positif.
Devaluasi mata uang asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan
kerugian translasi. Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban
terbuka bersih , atau pemanjanan negative, ketika kewajiban terbuka melebihi
asset terbuka . dalam keadaan ini devaluasi mata uang asing menyebabkan
keuntungan translasi dan revaluasi menyebabkan kerugian translasi.
Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi
Kerangka kerja pelaporan yang telah digambarkan
sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap risiko valuta asing
yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan translasi dan pemajanan
transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan yang bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata uang terhadap
kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dari waktu ke waktu
semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis dan
pemajanan yang mengalir alami.
Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan nilai tukar berdampak pada
posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga-harga input dan output yang
berhubungan dengan harga-harga perusahaan asing pesaingnya. Misalnya, sebuah
perusahaan Filipina mendapatkan buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri.
Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya dapat meningkatkan posisi
anak perusahaan. Anak perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke Australian
dan Amerika Serikat karena peso yang mengalami devaluasi akan membuat
barang-barang produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan AS. Penjualan
dalam negeripun dapat meningkat karena devaluasi peso akan membuat
barang-barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.
Perusahaan dapat memilih pencegahan risiko dengan cara:
a. Memilih untuk memindahkan tempat
produksi untuk mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini
membutuhkan skala ekonomi yang forgoing, yang dapat mengurangi nilai pendapatan
bisnis yang diharapkan.
b. Perusahaan induk menggunakan portofolio untuk mengurangi risiko dengan
memilih bisnis yang memiliki pemajanan pengganti kerugian.
Strategi Perlindungan
Setelah pemajanan valuta asing di ukur, langkah selanjutnya adalah
merancang strategi pencegahan risiko yang akan mengurangi atau menghilangkan
pemajanan tersebut. ada beberapa strategi untuk mengatasi
ada beberapa strategi untuk mengatasi pemajanan valuta asing:
a. Lindung nilai neraca
Lindung nilai neraca
dapat mengurangi pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan
denominasi moneter dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya
neraca kas dalam mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga
dan pendapatan pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk
pencegahan risiko pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di Negara
mudah devaluasi adalah:
o
Menjaga neraca kas mata uang lokal
pada level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tahun berjalan.
o
Mengirimkan kembali keuntungan pada
perusahaan induk diatas nilai yang dibutuhkan untuk pelunasan modal.
o
Mempercepat (memimpin) pengumpulan
piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
o
Menangguhkan (menambah lama) pembayaran
utang mata uang lokal.
o
Mempercepat pembayaran mata uang luar
negeri.
o
Menginvestasi kelebihan kas pada
inventaris dan asset uang lokal yang sekiranya tidak akan membuat devaluasi
terjadi.
o
Menginvestasikan dalam asset asing mata
uang yang kuat.
b.
Pencegahan risko opeasional
Bentuk perlindungan risiko terpusat pada
variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing.
Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang rentan devaluasi) dalam
proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu melindungi margin kotor
yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke mata uang yang kuat.
Lindung nilai struktural juga mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang
menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Namun, Pencegahan risiko
neraca dan operasional mememakan biaya.
c.
Pencegahan risko kontraktual
Ragam pencegahan
risiko kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada
manajer dan melakukan manajemen eksposur valuta asing.
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan
yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya
mnegalihkan risiko pasar kepada orang lain.
Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi berkenaan dengan
derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang merancang strategi
lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung
nilai, kita menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar.
Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi
seberapa baik manajemen dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih
terdiri atas dampak pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.
Perlakuan akuntansi pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara
operasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau
kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan non-operasional.
Masalah akuntansi terkait dengan produk lindung nilai terkait dengan valuta
asing memiliki hubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan.
Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai
asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.
Kontak Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing
berjangka ketika barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli
dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi
atas risiko keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik
antara tanggal transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang
asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata
uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya
bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain,
kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau
menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri,
di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut
dengan nilai berjangka.
Opsi Keuangan
Kontrak ijon keuangan (futures contract) adalah hal yang serupa dengan kontrak
berjangka (forward
contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon
merupakan kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang
asing pada tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang
ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan
penyelesaian kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman
dengan membuat kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.
Cara kerja kontrak ijon, jika alpha corporation meminjam yen selama 3 bulan
dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi yen sebelum jatuh tempo, perusahaan
ini dapat membeli kontrak ijon untuk menrima jumlah yen yang setara dalam 90
hari. Apresiasi yen ini dapat menyebabkan keuntungan pada kontrak ijon, menjadi
kompensasi kerugian pinjeman yen.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak pada pembeli untuk membeli (tarif) atau
menjual (tawar) mata uang dari penjual (penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau sebelum tanggal yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat dilaksanakan pada
tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan kapan pun hingga dan
termasuk tanggal berakhirnya.
Pembeli hak tarik membayar premi untuk opsi dan keuntungan jika
harga aset pokok melebihi harga pangacau pada saat jatuh tempo. Pembeli hak
tawar memperoleh keuntungan jika harga jatuh dibawah harga pengacau pada akhir
periode.Opsi mata uang juga bisa digunakan untuk mengatur pendapatan. Anggaplah
bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai euro akan naik dalam waktu
tertentu.
Swap Mata Uang
Swap mata uang terdiri atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang
yang berbeda pada kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan
perusahaan untuk mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan
biaya yang layak. Swap mata uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk
menjalankan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis
internasional.
Alpha Corporation (perusahaan multinasional yang berpusat di Inggris) ingin
meningkatkan 10.000.000 dari utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris untuk membiayai perusahaan
baru yang didirikan di London, Alpha secara relatif belum dikenal oleh investor
Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada Beta Company yang berlokasi di
Inggris. Perusahaan ini ingin membiayai anak perusahaan yang ada di New York
dengan jumlah modal dolar yang serupa. Dalam situasi ini Bank Gamma dapat
mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan melakukan swap mata uang
dolar AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai tukar swap 1,00 dolar =
0,66 poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa jatuh tempo); waktu swap
tersebut adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku bunga sebanyak 10% dalam
poundsterling dan 8% dalam dolar. Pola arus kas, pada masa awal Alpha
Corporation menukar 10.000.000 dolar untuk 6.600.000 poundsterling daru Beta
Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun. Alpha membayar 660.000
poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar 800.000 dolar pada Alpha.
Sebagai hasil transaski swap ini, baik Alpha
Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa mengakses dana dalam pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa
mengakses biaya tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang
pada keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam
negerinya, sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing
dengan harga yang lebih rendah dari pada degan cara lain.
Perlakuan Akuntansi
Badan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan FAS no.
133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas oleh FAS 149, untuk memberikan
sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi transaksi derivative
dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru ini direvisi, berisi
petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama kalinya, panduan
universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua ketetapan
ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya
berbeda.
Sebelum standar dibuat, standar akuntansi
global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan
secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai
pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB menerbitkan FAS No.133, yang
diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan
pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif
dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama
kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif
keuangan.
Provisi dasar
standara-standar ini adalah:
a.
Semua instrumen derivatif harus
dilaporkan dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus
dicatat dengan nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak
penyelenggara yang tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
b.
Laba dan rugi dari perubahan-perubahan
dalam nilai yang seimbang dari instrumen derivatif bukanlah termasuk
aset dan kewajiban. Laba dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan
jika laba dan rugi tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai.
c.
Lindung nilai harus sangar efektif untuk
memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus.
d.
Hubungan lindung nilai harus dicatat
secara keseluruhan untuk keuntungan pembaca laporan.
e.
Laba dan rugi lindung nilai investasi
bersih mata uang asing scara langsung dilaporkan dalam pendapatan komperhensif
lainnya. Laba rugi ini setelah itu diklasifikasi lagi kedalam pemasukan saat
ini ketika anak perusahaan terjual atau dilikuidasi.
f.
Laba atau rugi dalam lindung nilai arus
kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara
langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komperhensif. Laba rugi termasuk
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.
Masalah-masalah Praktis
Meskipun panduan
pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif,
beberapa masalah masih tersisa. Masalah pertama berhubungan dengan penentuan
nlai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai
dalam mengukur perubahan nilai wajar dari risikoyang dicegah dan instrumen
lindung nilai. Dia menemukan empata cara untuk mengukur perubahan nilai wajar
dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu:
a. Nilai pasar seimbang
b. Penggunaan nilai tukar spot-to-spot
c. Penggunaan nilai tukar forward-to-forward
d. Penggunaan model penetapan harga opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncu jika lindung
nilai tidak dianggap begitu efektif dalam mengompensasi risiko valuta asingnya.
Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan yang subjektif. Dalam teorinya,
begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara perubahan nilai
atau arus kas suatu derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas dari
pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini menunjukan lingkupan perubahan nilai
derivatif yang dapat diterima.
LINDUNG NILAI ASET DAN
KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKUI
Ketika anak perusahaan asing dengan posisi asset
terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya, kerugian translasi
akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang
digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak perusahaan
di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang
asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk mengurangi
kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya
adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian
translasi kompensasi kontrak berjangka.
Sebagai contoh anggaplah bahwa anak perusahaan AS
yang berlokasi di Jepang memiliki posisi kewajiban terbuka bersih
senilai JYP 135.000.000 pada 30 Sep. mata uang fungsionalnya adalah dolar.
Untuk memperkecil terjadinya kerugian translasi yang dipicu oleh apresiasi yen
yang tidak terduga, perusahaan induk AS membeli kontrak berjangka untuk
menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai berjangka sebesar $0,008570.
Nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
30 september
spot
= $ 0,008505
30 september 90 hari berjangka
= $0,008570
31 Des
spot
= $0,008640
Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaluasi
nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon
kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.
Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut
melakukan perjanjian penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan
barang dan menerima pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam
3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa
saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai
komitmen mata uang asing.
Di lain pihak, tampilan di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan
akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa
lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan
bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan
demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak forward untuk melakukan lindung
nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam
ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan
direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor
benar-benar dilakukan.
Jika pada tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran
barang-barang kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP).
Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des
menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk
MXP 1.000.000 yang diutangkan jika nilai spot tetap tidak berubah
hingga 1 Des. Untuk menghindari menerima kurang dari CAD 140.000
jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak
berjangka pada 1 Sep untuk mengirimkan MXP 1.000.000
untuk dolar Kanada pada 1 Des dengan nilai berjangka sebesar CAD
0,13 = MXP 1.
BERSPEKULASI DALAM
MATA UANG ASING
Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang
dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar
valuta asing.kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi dicatat di awal
pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik dari nilai spot
yang akan berlaku ketika jatuh tempo.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas
adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang
dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah
derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi,
investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
PENGUNGKAPAN
Sebelum adanya ketetapan seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan
perusahaan tidak memberikan para pembaca laporan, apakah atau sejauh manakah
manajemen telah menjalankan kontrak derivative. Memperkirakan dampak yang
mungkin terjadi terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas risiko yang
dihadapi perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu proses perkiraan ini. Pengungkapan itu antara lain:
o
Tujuan dan strategi manajemen resiko
untuk melakukan transaksi lindung nilai
o
Deskripsi pos – pos yang nilainya
dilindungi.
o
Pengenalan risiko pasar
sebuah perusahaan yang dicegah.
o
Deskripsi mengenai instrumen lindung
nilai.
o
Jumlah yang tidak dimasukkan dalam
pengkajian keefektifan lindung nilai.
o
Pembenaran apriori bahwa hubungan
perlindungan nilai akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko
pasar.
o
Pengkajian perlindungan nilai yang
berkelanjutan dari semua derivatif yang digunakan selama periode ini.
Kendali Keuangan
Strategi manajemen risiko
harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem
evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam
praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga
memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
Poin kendali keuangan
Ada beberapa area di mana sistem evaluasi dapat
berjalan lancer. Area-area in terdiri atas, tetapi juga tidak terbatas pada,
bendahara perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kendali bendahara perusahaan memperkirakan
kinerja program manajemen risiko pertukaran total. Perkiraannya antara lain
lengukur semua pemajanan yang telah diatur, menemukan lindung nilai yang
digunakan, dan melaporkan hasil dari lindung nilai. Sistem evaluasi seperti ini
juga melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh bendahara perusahaan
membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.
TOLOK UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara
pengurangan resiko dan biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja
yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana
pun. Took ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana
pun dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang.
Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat
terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat dilaksanakan
oleh manajer-manajer lokal.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem
pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi
kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran
potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Biasanya jatuh di bawah yurisdiksi departemen
pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan
tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan sistem pengawasan serta sistem
palaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dari hal di mana
keuangan dan akuntansi perusahaan terkait erat.
SUMBER :
Frederick
D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit:
Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar